beritatanahair.com

Klarifikasi Mitos Tidur di Lantai dan Penggunaan Kipas Angin Sebagai Penyebab Paru-Paru Basah

beritatanahair.com – Seringkali istilah ‘paru-paru basah’ dipahami secara keliru oleh masyarakat sebagai kondisi yang berkaitan dengan kebiasaan sehari-hari, seperti tidur di lantai atau penggunaan kipas angin. Namun, realitas medis menunjukkan bahwa paru-paru basah sebenarnya merujuk pada kondisi medis serius yang dikenal sebagai sindrom pernapasan akut, yang ditandai oleh akumulasi cairan di paru-paru dan menyebabkan kesulitan bernapas.

Menepis Mitos Keseharian

Dr. Ermono Superaya Sp BTKV, seorang spesialis bedah toraks kardiak dan vaskular dari RSUP Fatmawati, menegaskan bahwa tidak ada korelasi langsung antara tidur di lantai dan pengembangan paru-paru basah. Beliau menjelaskan bahwa penyebab utama kondisi ini lebih bersifat medis, seringkali terkait dengan infeksi paru atau komplikasi penyakit jantung, bukan hasil dari kebiasaan tidur di lantai.

Faktor Risiko Sebenarnya: Kebiasaan Penggunaan Kipas Angin

Lebih lanjut, dr. Ermono membahas penggunaan kipas angin selama tidur, mengklarifikasi bahwa ancaman sebenarnya bukanlah arah angin yang menghembus langsung ke tubuh, tetapi lebih kepada kondisi kebersihan kipas itu sendiri. Kipas angin yang jarang dibersihkan dan dipenuhi debu dapat menjadi vektor untuk partikel kotoran yang berpotensi dihirup ke dalam paru-paru selama tidur, terutama jika digunakan dalam waktu yang lama, yakni lebih dari delapan jam.

Mekanisme Infeksi dan Peradangan Paru

Penjelasan dr. Ermono menyimpulkan bahwa paru-paru basah dapat terjadi akibat akumulasi debu yang terhirup, yang kemudian menimbulkan respons imunologis. Sel darah putih akan bereaksi terhadap kontaminan ini, mengakibatkan infeksi dan peradangan yang berujung pada kondisi paru-paru basah.

Dalam menghadapi penyakit-penyakit pernapasan akut seperti paru-paru basah, pemahaman yang benar tentang penyebab dan faktor risikonya adalah kunci untuk pencegahan yang efektif. Pembersihan rutin alat-alat elektronik seperti kipas angin dan ventilasi yang baik di ruangan tidur merupakan salah satu langkah yang dapat membantu mengurangi risiko infeksi paru.