Danantara Akan Kelola GBK & Aset Setneg, Tak Hanya BUMN

Danantara Akan Kelola GBK & Aset Setneg, Tak Hanya BUMN

BERITATANAHAIR.COM – Akhir-akhir ini, nama Danantara lagi sering dibicarakan, terutama di dunia pengelolaan aset negara. Kalau sebelumnya kamu cuma tahu BUMN yang ngurusin aset-aset strategis, sekarang ada babak baru nih—Danantara juga bakal pegang peran penting. Nggak tanggung-tanggung, salah satu yang bakal mereka kelola adalah Gelora Bung Karno (GBK) dan aset-aset milik Sekretariat Negara (Setneg).

Siapa Sih Danantara Itu?

Jadi gini, Danantara adalah Sovereign Wealth Fund (SWF) atau bisa dibilang lembaga pengelola dana dan aset strategis milik negara. Mungkin kamu lebih familiar dengan namanya dalam versi internasional: Indonesia Investment Authority (INA). Nah, Danantara adalah platform investasi di bawah naungan INA yang fokus untuk mengelola aset properti dan infrastruktur.

Tujuan utama mereka? Bikin aset-aset negara jadi lebih produktif dan menghasilkan, bukan cuma nganggur atau malah nyusahin anggaran negara terus-menerus.

GBK & Aset Setneg Bakal Masuk Portofolio

Baru-baru ini, pemerintah mengumumkan bahwa Danantara nggak cuma bakal ngelola BUMN, tapi juga aset milik Setneg. Salah satu yang mencuri perhatian tentu saja kompleks olahraga Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta. Tempat ini udah jadi ikon nasional, dan tentunya punya potensi besar, nggak cuma buat event olahraga tapi juga untuk komersial.

Nggak cuma GBK, Setneg juga punya banyak aset strategis lain seperti gedung, lahan, dan properti milik negara yang selama ini pengelolaannya belum maksimal. Danantara akan diberi kepercayaan buat ngelola semua itu secara profesional, transparan, dan tentu aja—menguntungkan.

Kenapa Harus Danantara?

Selama ini, banyak aset negara yang punya nilai tinggi tapi kurang produktif. Bahkan, beberapa justru malah jadi beban karena butuh biaya perawatan terus-menerus. Nah, lewat Danantara, pemerintah pengin ngubah cara pengelolaan jadi lebih profesional. Artinya, aset negara bakal dimonetisasi dengan strategi bisnis, tapi tetap dalam kontrol negara.

Dengan model SWF seperti Danantara, aset-aset itu bisa jadi sumber pemasukan, bukan cuma aset tidur. Dana hasil pengelolaan bisa diputar lagi buat pembangunan atau investasi jangka panjang. Jadi, ini semacam win-win solution.

Apa Dampaknya Buat Kita?

Buat masyarakat umum, mungkin efeknya nggak langsung terasa. Tapi dalam jangka panjang, kalau pengelolaan ini sukses, negara bisa lebih mandiri dari sisi keuangan. Nggak melulu tergantung utang atau pajak buat bangun infrastruktur. Selain itu, kalau GBK dan aset lain dikelola secara profesional, kita juga bisa dapet fasilitas publik yang lebih baik.

Bayangin aja, kalau GBK dikelola kayak kompleks olahraga kelas dunia, bisa jadi tempat hiburan, sport tourism, atau bahkan konser internasional yang rutin. Dampaknya bisa nambah lapangan kerja dan ngangkat ekonomi lokal.

Tantangannya Juga Nggak Main-main

Tapi jangan buru-buru optimis juga. Tantangan buat Danantara juga cukup besar. Mereka harus pastikan bahwa pengelolaan aset ini nggak merugikan publik atau bikin aset negara jatuh ke tangan asing tanpa kendali. Transparansi, pengawasan, dan akuntabilitas jadi kunci.

Pemerintah juga harus bisa kasih jaminan ke publik bahwa pengalihan pengelolaan ini beneran buat kebaikan jangka panjang, bukan buat kepentingan kelompok tertentu.

Kesimpulan

Langkah pemerintah yang mempercayakan Danantara buat ngelola GBK dan aset Setneg jelas jadi gebrakan baru. Kalau berhasil, ini bisa jadi contoh pengelolaan aset negara yang modern dan efisien. Tapi semua itu tetap butuh pengawasan dan komitmen kuat dari semua pihak.