beritatanahair.com – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi meluncurkan Program Desa Bebas Nyamuk dan Keluarga Sehat Bebas Gerak di Kecamatan Srono, melibatkan 15 Desa serta 2 Kecamatan sebagai langkah proaktif dalam mencegah demam berdarah dengue (DBD). Program ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam upaya pencegahan, dengan melibatkan 150 kader Juru Pemantau Jentik Nyamuk (Jumantik) yang diberikan materi edukasi terkait bahaya nyamuk Aedes aegypti dan langkah-langkah pencegahannya.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai kunci utama dalam pencegahan DBD. Program ini didukung oleh Kemenkes dan perusahaan fast moving consumer goods (FMCG) Enesis, yang memberikan lotion anti nyamuk secara gratis kepada masyarakat desa sasaran untuk meningkatkan kesadaran pencegahan DBD.
Selain menyediakan produk, Enesis juga terlibat dalam mendeteksi dan mengatasi tempat-tempat yang berisiko menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti. Kerjasama ini diapresiasi oleh Ipuk sebagai langkah bersama dalam menanggulangi masalah yang disebabkan oleh nyamuk di Banyuwangi, khususnya kasus DBD yang signifikan.
Program Desa Bebas Nyamuk dan Keluarga Sehat Bebas Gerak diharapkan dapat berkelanjutan sejalan dengan program pemerintah, seiring dengan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) yang dicanangkan oleh Pemkab Banyuwangi. Fokus program ini terutama pada Kecamatan Srono dan Muncar, yang pada tahun 2024 mencatat tingkat kasus DBD tertinggi di daerah tersebut, dengan total 234 kasus dan 6 kematian, menurut data Dinas Kesehatan setempat.