Proyek ini akan dimulai dengan fase pertama, tahap pertama, yang akan menghubungkan Medan Satria ke Tomang sepanjang 24,5 kilometer.
Pertukaran nota sebagai simbol komitmen pinjaman tersebut dilakukan antara Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Indonesia, Abdul Kadir Jailani.
Yahata Hironori, Counsellor Bagian Ekonomi Jepang, menyatakan bahwa pembangunan MRT menjadi salah satu infrastruktur transportasi yang penting bagi pertumbuhan ekonomi dan kehidupan masyarakat Jakarta.
Setelah peluncuran MRT Lintas Utara-Selatan pada Maret 2019, pemerintah Indonesia berencana memperluas jaringan MRT dengan pembangunan jalur baru yang menghubungkan Cikarang ke Balaraja, yakni MRT Lintas Timur-Barat.
Pembangunan jalur MRT Lintas Timur-Barat akan dilakukan dalam beberapa fase. Fase pertama, yang menghubungkan Medan Satria dan Tomang sejauh 24,5 km, sementara fase kedua akan memperpanjang jalur dari Tomang ke Kembangan sepanjang 9,2 km. Fase kedua juga akan meliputi jalur Kembangan-Balaraja dan Medan Satria-Cikarang dengan panjang total 50,4 km.
Hironori berharap bahwa dengan adanya pembangunan jalur MRT baru, masyarakat yang sebelumnya belum terjangkau jalur Utara-Selatan dapat merasakan manfaat dari layanan MRT ini.