Menanti Kabar Keluarga dari Penjara Sednaya Suriah

beritatanahair.com – Penjara Sednaya di Suriah, yang dikenal sebagai “rumah jagal” oleh Amnesty International, telah menjadi simbol kekejaman rezim Bashar al-Assad selama lebih dari satu dekade. Ribuan tahanan telah mengalami penyiksaan dan eksekusi massal di penjara ini. Setelah rezim Assad tumbang, keluarga korban yang hilang berharap dapat menemukan jejak orang yang mereka cintai di antara reruntuhan penjara yang mengerikan ini.

Penjara Sednaya terkenal karena kondisinya yang sangat keras dan sistematisnya penyiksaan terhadap tahanan. Sel-sel penjara ini penuh dengan tahanan yang ditangkap karena menghadiri demonstrasi, menentang pihak berwenang, atau sekadar menyuarakan ketidakpuasan terhadap rezim Assad. Penjara ini juga dilengkapi dengan krematorium untuk mengeksekusi tahanan yang digantung, menambah daftar panjang kekejaman yang terjadi di dalamnya.

Setelah rezim Assad tumbang, banyak keluarga yang bergegas ke penjara Sednaya untuk mencari kerabat mereka yang hilang. Mereka menjelajahi sel-sel kotor dan koridor gelap, berharap menemukan tanda-tanda keberadaan orang yang mereka cintai. Namun, harapan mereka sering kali pupus. Banyak yang menemukan dokumen dan barang-barang milik tahanan, tetapi tidak ada jejak yang jelas mengenai nasib kerabat mereka.

Salah satu kisah pilu adalah Hayat Al-Turki, yang mencari saudaranya dan lima kerabat lainnya yang ditahan di penjara Sednaya. Setelah empat hari mencari, dia tidak menemukan petunjuk mengenai nasib mereka. “Saya tidur di sini, tentu saja. Saya sama sekali tidak pulang,” kata Hayat. Dia sempat berharap dapat menemukan saudaranya, pamannya, atau sepupunya, tetapi mereka, seperti halnya keluarga dari puluhan orang Suriah lainnya yang mencari di penjara tersebut, tampaknya sudah menghilang.

Foto-foto yang diambil oleh seorang informan bernama sandi “Caesar” mengungkapkan penyiksaan sistematis dan perlakuan yang tidak manusiawi oleh rezim Assad. Foto-foto ini menunjukkan adanya sekitar 11.000 korban berusia antara 20 sampai 40 tahun. Keluarga korban menggunakan foto-foto ini untuk mengenali kerabat mereka yang hilang. Namun, tidak ada keluarga di Sednaya yang bisa membawa pulang jasad orang tercinta mereka.

Keluarga korban terus berjuang untuk mengetahui nasib mereka yang hilang dan mendapatkan keadilan. Mereka Medusa88 login bekerja sama dengan Komisi Internasional untuk Orang Hilang (ICMP) untuk mengidentifikasi lokasi kuburan massal, memulihkan sisa jenazah, dan memastikan identitasnya. Meskipun kejahatan rezim sangat besar, mereka tetap berusaha meraih keadilan dengan penuh harapan.

Penjara Sednaya adalah simbol dari kekejaman dan penyiksaan yang dilakukan oleh rezim Bashar al-Assad. Setelah rezim tumbang, keluarga korban yang hilang berharap dapat menemukan jejak orang yang mereka cintai di antara reruntuhan penjara ini. Namun, pencarian mereka sering kali tidak membuahkan hasil, meninggalkan luka yang dalam dan harapan yang pupus. Meskipun demikian, mereka terus berjuang untuk mendapatkan keadilan dan mengetahui nasib orang-orang yang mereka cintai.