beritatanahair.com – Jesika, seorang pemuda berusia 18 tahun asal Lampung, menjadi salah satu korban meninggal dalam insiden kebakaran yang terjadi di sebuah toko bingkai yang berlokasi di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Ironisnya, kejadian tersebut terjadi hanya dua hari setelah dia memulai pekerjaan barunya sebagai asisten rumah tangga (ART) di ibu kota.
Antusiasme yang Berujung Duka
Menurut Hendra, seorang kerabat Jesika, remaja itu datang ke Jakarta dengan penuh harapan dan semangat. Ia tiba pada tanggal 17 April untuk bekerja dan tinggal bersama majikannya. “Dia sudah diterima dan tinggal sama bosnya kemarin,” ucap Hendra selagi berduka di RS Polri.
Keluarga Berduka
Keluarga Jesika di Lampung sangat terpukul mendengar kabar duka tersebut. Orang tua Jesika, yang awalnya mendukung keputusan anaknya untuk merantau ke Jakarta, kini harus menghadapi realitas pahit bahwa impian Jesika telah berakhir tragedi. “Bapak ibunya nangis. Siapa yang nggak sedih anaknya yang baru saja merantau buat kerja di Jakarta justru dapat musibah besar kayak gini,” ungkap Hendra.
Pengumuman Tragis dan Perjalanan Keluarga
Keluarga Jesika pertama kali mendapat informasi tentang kebakaran pada 18 April, segera setelah peristiwa tersebut terjadi. Dalam keadaan syok dan duka, orang tua Jesika dengan cepat memutuskan untuk berangkat ke Jakarta. “Saya baru sampai RS Polri tadi sore. Tadi langsung dari Lampung pakai bus. Kalau bapak ibunya sudah lebih dulu berangkat setelah dengar kabar kebakaran di tempat kerja Jesika,” cerita Hendra.
Rencana Pemakaman dan Penghormatan Terakhir
Jasad Jesika dijadwalkan untuk diterbangkan ke Lampung Timur pada hari Sabtu, 20 April, untuk dikebumikan. Keluarga Jesika, dalam kesedihan yang mendalam, memilih untuk tidak berlama-lama di Jakarta dan segera membawa pulang Jesika dengan ambulans. Hendra menyatakan, “Ini mau langsung dibawa ke Lampung. Ini dibawa pakai ambulans. Malam ini kami langsung berangkat.” Jesika akan dimakamkan di pemakaman keluarga, memberikan waktu bagi keluarga dan kerabat untuk memberikan penghormatan terakhir di kampung halamannya.