beritatanahair.com – Seorang siswa SMK Negeri 4 Semarang berinisial G (17) meninggal dunia dengan luka tembak di bagian pinggul. Insiden tragis ini terjadi saat aparat kepolisian berusaha melerai aksi tawuran antar kelompok remaja yang berlangsung di Semarang Barat, dekat wilayah Paramount, pada Minggu dini hari (24/11/2024).
Tiga Insiden Tawuran di Semarang
Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, menjelaskan bahwa pada malam kejadian, pihak kepolisian menangani tiga laporan tawuran di lokasi berbeda: Kecamatan Gayamsari, Semarang Utara, dan Semarang Barat.
“Dari tiga peristiwa itu, kami mengamankan sejumlah pelaku dan menetapkan beberapa sebagai tersangka. Di Gayamsari, dua orang sudah ditetapkan tersangka, sementara di Semarang Utara korban luka namun pelaku belum tertangkap. Di Semarang Barat, ada 12 anak diamankan, empat di antaranya jadi tersangka,” ungkap Irwan, Senin (25/11/2024).
Dalam insiden Semarang Barat, korban G merupakan anggota geng Tanggul Pojok, yang terlibat tawuran dengan geng Seroja. Polisi juga mengamankan senjata tajam yang digunakan dalam aksi tersebut.
Kronologi Penembakan
Saat kejadian berlangsung, seorang anggota polisi dari Satresnarkoba Polrestabes Semarang sedang dalam perjalanan pulang usai bertugas. Melihat keributan, polisi tersebut mencoba melerai perkelahian.
Namun, menurut Irwan, upaya tersebut justru mendapat serangan balik dari para pelaku tawuran. Polisi kemudian melepaskan tembakan peringatan sebelum akhirnya menembak korban.
“Anggota kami yang sedang melintas mencoba melerai, tetapi malah diserang. Akibatnya, tindakan tegas diambil,” jelas Irwan.
Korban G mengalami luka tembak di pinggul. Polisi bersama anggota geng Seroja membawa korban ke RSUP Dr. Kariadi untuk mendapatkan pertolongan. Namun, saat itu identitas korban belum diketahui hingga akhirnya baru teridentifikasi pukul 10.00 WIB, ketika keluarga korban diberi kabar.
Penyelidikan Berlanjut
Pihak kepolisian masih mendalami kasus ini, termasuk meminta keterangan dari anggota polisi yang terlibat. Penyelidikan juga mencakup insiden tawuran lain yang terjadi di lokasi berbeda pada malam yang sama.
“Kami masih menunggu hasil visum dan melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa saja yang terlibat,” tegas Irwan.
Sementara itu, pihak keluarga korban belum memberikan pernyataan karena masih berduka. SMK Negeri 4 Semarang juga belum menerima informasi resmi terkait penyebab kematian siswa mereka. Selain korban G, dua siswa lain dilaporkan mengalami luka dan syok akibat insiden ini.
Reaksi Publik
Kabar penembakan ini memicu perhatian publik setelah informasi mengenai kematian korban beredar di media sosial. Polisi berkomitmen menangani kasus ini dengan transparansi, sembari menegaskan pentingnya langkah preventif untuk mencegah aksi tawuran yang merugikan banyak pihak.