beritatanahair.com – Jeka Saragih, seorang petarung profesional asal Simalungun, Sumatera Utara, telah melangkah ke panggung UFC dengan tujuan yang mulia: untuk memajukan daerah asalnya. Walaupun telah membuat nama di kancah internasional, dukungan dari pemerintah lokal terhadap usahanya ini tampaknya masih minim.
Perjalanan Jeka Saragih ke UFC:
Jeka Saragih telah menapaki karier di dunia Mixed Martial Arts (MMA) dengan berpartisipasi dalam beberapa kompetisi penting sebelum akhirnya bergabung dengan UFC. Pada tahun 2022, ia mengikuti Road To UFC dan meskipun tidak memenangkan final, penampilannya yang menarik perhatian berhasil mengamankan kontrak dengan UFC. Jeka membuat debut yang mengesankan di Las Vegas pada November tahun lalu, di mana ia berhasil meraih kemenangan KO atas Lucas Alexander.
Motivasi di Balik Pertarungan:
Saragih berbagi bahwa motivasi utamanya dalam berkompetisi adalah untuk memajukan wilayah Simalungun. Namun, upaya ini tidak mendapatkan dukungan yang memadai dari pemerintah setempat. Saragih sendiri telah berusaha menciptakan dampak positif dengan mendirikan fasilitas latihan dan mendukung atlet lokal. Sayangnya, ia merasa bahwa usahanya belum mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah.
“Sejauh ini belum ada gerakan apa pun di bidang olahraga dari pemerintah,” ujarnya dalam sebuah wawancara. “Saya sudah menciptakan tempat latihan, ada atlet saya yang juara di Jakarta dan akan berangkat ke kejuaraan dunia. Semua ini kami lakukan dengan dana sendiri, mencari sponsor sendiri, sementara pemerintah tampaknya tutup mata.”
Masalah Sosial di Simalungun:
Saragih juga menyampaikan kekecewaannya terhadap kondisi sosial di Simalungun, mencakup masalah narkoba, kekerasan, dan infrastruktur yang tertinggal. Menurutnya, jika ada lebih banyak sarana dan kesempatan olahraga, masalah-masalah tersebut bisa diminimalisir. “Kalau ada sarana, tempat olahraga, jika diperbanyak, tidak akan ada masalah seperti ini,” katanya.
Kecintaan pada Simalungun:
Meskipun tinggal di Medan, Saragih masih menjaga keterikatan kuat dengan Simalungun, seperti yang tercermin dari KTP-nya. “Inilah kecintaan saya pada tanah kelahiran saya. Yang menyambut saya juga orang-orang kampung saya. Pemerintah semua tutup mata, tapi itu tidak mengurangi semangat saya untuk memberikan hal positif bagi generasi muda,” tambahnya.
Dengan pertarungan keduanya di UFC yang akan segera berlangsung di UFC Apex melawan Westin Wilson, Saragih bertekad untuk terus membawa misi memajukan Simalungun, meskipun tanpa dukungan pemerintah yang substansial.